Rupanya mata uang kripto tidak hanya Bitcoin saja. Tapi juga ada yang dinamakan dengan Altcoins. Jika kamu tertarik dengan pembahasan Altocoins, simak artikel ini sampai selesai.
Tentang Altcoins
Altcoin adalah perpaduan dari dua kata yakni alternative dan coin. Jadi bisa disimpulkan secara harfiah bahwa altcoin merupakan cryptocurrency selain Bitcoin.
Altcoins muncul agar bisa melengkapi kekurangan Bitcoin. Bahkan ada juga altcoins yang berhasil dibuat dengan dasar Bitcoin yang dinamakan dengan Bitcoin Cash.
Tapi Bitcoin Cash bukan bagian dari Altcoins yang muncul pertama kali. Altcoins yang muncul pertama kali adalah Namecoin.
Awalnya Namecoin dibuat berdasarkan kode yang ada pada Bitcoin serta memakai proof of work dari algoritma Bitcoin.
Perbedaan Bitcoin dan Altcoin
Perbedaan utama pada altcoin dan Bitcoin terbagi dalam beberapa hal. Pada beberapa Altcoin terdapat model ekonomi yang berbeda, bisa disebut juga sebagai metode pembayaran koin.
Jadi algoritma mining koin di dalam Altcoins yaitu dengan cara yang berbeda-beda pula. Bahkan beberapa jenis Altcoin menawarkan privasi yang jauh lebih aman dibandingkan Bitcoin.
Dapat ditarik kesimpulan, bahwa sebagian besar Altcoin tak memiliki manfaat layaknya yang Bitcoin tawarkan. Namun altcoins memiliki kekuatan Hash yang jauh lebih sedikit agar bisa mengamankan cryptocurrency dibanding dengan Bitcoin.
Bitcoin menjadi mata uang kripto yang paling besar dan tersebar luas di public serta yang paling populer. Hal ini mengakibatkan pasar Bitcoin menjadi sangat kompetitif serta mahal bagi pemula yang amatir saat masuk ke dunia uang digital.
Hingga saat ini ada banyak sekali jenis Altcoins yang berbeda dan salah satu jenis Altcoins yang paling populer di 2017 yakni Litecoin.
Litecoin merupakan mata uang kripto yang berbasis pada Scrypt. Jadi memiliki nilai pasar lebih tinggi serta lebih stabil dibandingkan Bitcoin.
Jenis Altcoins
Terhitung di tahun 2021sudah ada kurang lebih 9.000 Altcoins yang ada di dunia. Bahkan 40% diantaranya sudah berhasil mengisi pasar mata uang kripto.
Jenis altcoin adalah bisa menjadi salah satu alternative bagi trader yang ingin memiliki aset kripto. Sebab jenis altcoins sangat beragam dan harganya masih murah. Bahkan berpotensi bisa meroket di masa depan.
Seiring berjalannya waktu altcoins terus bertambah dan berkembang. Hal ini membuat altcoins dibagi dalam beberapa jenis yaitu:
- Mining Based
Altcoin ini bida kamu dapatkan dengan cara mining atau penambangan. Sebagian besar altcoin ini berbasis penambangan dengan memakai Proof-of-work.
Metode PoW ini merupakan sebuah metode yang sistemnya menghasilkan koin baru dengan cara memecahkan masalah yang cukup sulit agar bisa membuat blok.
Beberapa jenis altcoin yang berbasis mining seperti Monero, Zcash dan Litecoin. Bahkan sebagian besar altcoin ditahun 2020 berhasil masuk dalam kategori mining.
- Stablecoin
Adanya stablecoin yaitu untuk mengurangi volatilitas dengan cara mengelompokkan nilainya di sekeranjang barang seperti logam mulia, mata uang kripto lain atau mata uang fiat.
Contoh stablecoin yaitu Diem Facebook, MakerDAO dan USDC.
- Security Token
Jenis security token altcoin adalah mirip seperti sekuritas yang diperdagangkan pada pasar saham kecuali untuk mereka yang memiliki sumber digital.
Security token lebih mirip saham tradisional serta mereka menjanjikan ekuitas dengan bentuk kepemilikan atau adanya pembayaran dividen untuk pemegangnya.
Prospek inilah yang membuat banyak investor tertarik untuk membeli asetnya. Altcoin ini umumnya akan ditawarkan pada investor melalui sebuah penawaran koin awal atau disebut dengan ICO.
- Token Utilitas
Jenis altcoin ini digunakan sebagai penyedia layanan di dalam sebuah jaringan. Contohnya ketika token utilitas digunakan agar bisa membeli layanan atau bisa untuk menukar hadiah.
Berbeda dengan token keamanan, jenis token utilitas tidak akan membayar dividen atau sebagian kepemilikan saham. Beberapa contohnya seperti Filecoin yang biasa digunakan untuk membeli sebagian ruang penyimpanan di suatu jaringan.
Kelebihan Altcoins
Setelah kamu mengetahui apa saja jenis altcoins, rupanya altcoins memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh Bitcoin. Altcoin memang memiliki banyak kesamaan dengan Bitcoin.
Tapi bukan berarti semuanya sama bahkan ada juga altcoin yang menawarkan hal yang lebih baik.
Banyak jenis altcoin yang memiliki layanan lebih cepat, layanan lebih anonim dan beberapa juga memberikan pilihan investasi yang lebih baik.
Ada juga altcoins yang memiliki sistem yang jauh lebih stabil dibandingkan Bitcoin. Sehingga hal ini menguntungkan di dalam hal perdagangan nilai kripto.
Pilihan Altcoin
Berikut ini beberapa pilihan altcoins yang bisa kamu gunakan:
- Ethereum (Ether)
Ethereum dibuat tahun 2015 yang merupakan sebuah platform software yang terdesentralisasi dan memiliki smart contracts. Selain itu aplikasi ini juga terdistribusi agar bisa dijalankan tanpa downtime.
Platform ini rupanya juga menjadi dasar mata uangnya sendiri yaitu Ether. Ethereum tidak hanya sebagai platform tapi juga sebagai Turing Complete atau bahasa pemrograman yang berjalan di blockchain.
Inilah yang akan membantu para pengembang agar bisa mempublikasikan aplikasi ini agar menjadi lebih luas.
- Ripple (XRP)
Ripple merupakan sebuah teknologi yang bertindak menjadi cryptocurrency serta jaringan pembayaran berbasis digital untuk semua transaksi keuangan.
Ripple sendiri dirilis tahu 2012 serta didirikan oleh Jed McCaleb dan Chris Larsen. Mata uang kripto pada Ripple diberi nama XRP.
- EOS
Pilihan altcoins selanjutnya adalah EOS. EOS merupakan sebuah sistem operasi yang terdesentralisasi dengan berbasis pada blockchain.
EOS dirancang dengan tujuan mendukung aplikasi terdesentralisasi dalam skala komersial dengan cara menyediakan semua fungsi inti yang dibutuhkan.
Selain itu EOS juga memungkinkan munculnya bisnis untuk membangun beberapa aplikasi blockchain yang caranya mirip dengan aplikasi berbasis web.
- Litecoin
Litecoin diluncurkan di tahun 2011 dan berhasil menjadi salah satu bagian altcoins yang paling terkenal. Litecoin merupakan salah satu mata uang kripto alternative yang didasarkan pada model Bitcoin.
Aset kripto Litecoin ini dibuat oleh pengembang lulusan MIT serta Charlie Lee seorang mantan insinyur yang pernah bekerja di Google.
Litecoin dibuat berdasarkan jaringan pembayaran global yang bersumber terbuka serta tidak dikontrol otoritas pusat.
Setelah beberapa penjelasan mengenai altcoins diatas, dapat ditarik kesimpulan umum bahwa altcoins sebenarnya berbeda dari Bitcoin.
Perbedaan ini bisa dilihat dari aspek-aspek yang berpengaruh terhadap laku pembangkitan blok agar lebih cepat serta adanya penggunaan scrypt yang digunakan sebagai bukti adanya skema kerja.
Altcoin adalah bagian dari mata uang kripto selain Bitcoin. Keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Bahkan altcoin sendiri berhasil masuk ke pasar mata uang digital sebesar 40% dan sisanya didominasi oleh Bitcoin. Hal ini membuktikan bahwa altcoin menjadi salah satu mata uang kripto yang sering diperdagangkan.
Perbedaan yang mencolok adalah altcoins memiliki kekuatan hash yang jauh lebih sedikit dibandingkan Bitcoin. Dimana kekuatan hash ini berguna untuk mengamankan mata uang kripto di pasar uang digital.