Jika Anda seorang trader pemula, maka Anda harus mengenal dengan istilah candlestick graph. Dalam dunia trading, investasi baik itu trading Forex, saham, dan juga Crypto currency, grafik candlestick adalah suatu bagan penting yang menunjukkan data mengenai perubahan harga serta perubahan nilai aset dalam kurun waktu tertentu, oleh karena itu seorang trader harus paham cara membaca candlestick.
Teknik formasi candlestick juga bisa menjadi petunjuk bagi seorang trader untuk mengetahui kapan harus melakukan jual, beli investasi, kapan harus keep terhadap investasi tertentu, dan kapan waktu terbaik untuk mencairkan aset Anda. Teknik dan strategi candlestick ini haruslah dikuasai agar trader bisa mendapatkan hasil yang maksimal, serta meminimalisir kerugian yang bisa muncul karena trading.
Sekarang, pada artikel kali ini, kami akan membahas mengenai apa itu teknik, serta strategi dari grafik candlestick, serta pola-pola yang bisa diamati dalam bagan candlestick untuk mendapatkan informasi penting, dan menyusun strategi trading terbaik untuk Anda.
Mengenal Apa Itu Candlestick Graph
Candlestick adalah sebuah grafik, bagan yang menunjukkan harga, menampilkan perubahan harga, harga sekuritas rendah, tinggi, penutupan, dan terbuka yang terjadi pada suatu aset, dan suatu periode tertentu. Candlestick biasa digunakan para trader untuk mengetahui pola perubahan, dan pergerakan harga suatu aset.
Formasi candlestick juga bisa digunakan untuk mencerminkan dampak yang terjadi pada sentimen investor pada saat harga sekuritas, dan digunakan oleh para analis teknis untuk bisa menentukan kapan keluar masuk dari trading, kapan membeli dan menjual aset trading.
Pada awalnya, teknik bagan candlestick dikembangkan di Jepang sejak tahun 1700-an, digunakan untuk melacak berbagai harga bebas barang, serta mata uang. Candlestick graph adalah sebuah teknik bagan yang sangat cocok untuk menampilkan perdagangan aset finansial, aset apa pun yang cair, dan fluktuatif seperti halnya saham, mata uang asing, dan juga Crypto currency.
Perubahan bagan candlestick bisa diartikan tentang rentan waktu yang tepat untuk masuk dan keluar dalam trading, untuk itulah, membaca candlestick adalah hal yang vital untuk setiap trader.
Cara Pembacaan Bagan Candlestick
Sekarang, akan kami berikan cara untuk membaca sebuah grafik dan formasi Candlestick, dimulai dari anatomi bagan candlestick, untuk mengetahui setiap arti dari bagan Candlestick itu sendiri.
Bagan candlestick terdiri dari batang lilin dan juga sumbu. Tubuh batang lilin menempel pada sumbu, mencerminkan perbedaan diantara harga terbuka, dan tertutup pada periode waktu tertentu. Harga terbuka dan tertutup adalah harga transaksi pertama, dan juga terakhir yang terjadi pada periode waktu tersebut.
Jika batang lilin terlihat sangat kecil, artinya harga buka dan juga harga tutup hampir sama, atau tidak banyak perubahan harga yang terjadi. Sebaliknya, jika batang lilin terlihat panjang, artinya terjadi perubahan harga yang cukup signifikan di jangka waktu tersebut.
Sumbu, atau disebut juga ekor, adalah garis tipis kecil tempat batang lilin menempel, garis tipis diatas, dan juga di bawah batang lilin mewakili harga tinggi, dan juga harga rendah selama kurun waktu periode tertentu. Saat sumbu berada di atas batang lilin, maka itu menunjukkan harga tinggi saat periode tersebut. Jika sudah tak ada sumbu diatas batang, artinya harga sudah menyentuh harga tertingginya.
Sebaliknya, jika sumbu berada di bagian bawah lilin, atau posisi batang lilin menurun, itu artinya harga aset sedang rendah dalam periode tertentu, sedangkan jika sumbu terletak paling rendah, dan tidak ada sumbu lagi dibawahnya, artinya harga sudah mencapai yang paling rendah.
Selama periode waktu tertentu, grafik candlestick akan diupdate, sehingga memunculkan batang lilin lainnya tiap periode waktu tertentu. Biasanya, periode candlestick akan berlangsung untuk 1 hingga 5 menit, menandakan bahwa setiap batang lilin mewakili perubahan harga aset dalam kurun waktu periode 1 hingga 5 menit tersebut.
Trend dan Formasi Candlestick Graph
Dari pergerakan Candlestick setiap periodenya, seorang trader bisa melihat pola pergerakan candlestick, dan mengambil keputusan berdasarkan data tersebut. Untuk belajar membaca trend dan formasi candlestick berikut ini adalah panduannya.
- Bullish Trend – Adalah sebuah pola dimana terlihat pola Candlestick menampilkan banyak batang lilin warna hijau/putih, dan grafik terlihat naik, dari titik harga paling rendah, ke titik tinggi.
- Bearish Trend – Adalah pola dimana pola Candlestick menampilkan banyak batang lilin warna merah/hitam, dan grafik terlihat menurun dari titik paling tinggi, ke titik rendah.
- Sideways Trend – Formasi grafik bergerak sideways, saat harga bergerak naik turun, diantara dua garis support, dan sejajar.
Contoh Formasi dan Strategi Candlestick
Ada beberapa formasi yang bisa menjadi indikasi sebuah trend pasar pada aset tertentu. Membaca formasi ini akan menjadi salah satu hal vital yang harus dimiliki setiap trader professional.
- Formasi Inverted Hammer
Biasanya terjadi saat sinyal trend bullish, walaupun harga jatuh, beberapa buyer menutup sesi dekat dengan harga open. Inverted hammer dilihat memiliki upper shadow yang panjang, dari body, dan seharusnya menjadi tekanan seller, namun menunjukkan trend kenaikan harga akan naik.
- Formasi Shooting Star
Formasi yang terlihat seperti bintang jatuh, shooting star memiliki pola upper shadow yang panjang, serta batang merah panjang yang menghadap ke bawah, Pola formasi ini menunjukkan pembalikan harga menjadi harga menurun.
- Hanging Man
Pola yang terlihat seperti orang digantung, Biasanya terletak pada bagian atas grafik. Pola ini menunjukkan terjadinya trend reversal bullish, menjadi bearish, meskipun tingkat akurasi pola ini cukup rendah.
Karena tingkat akurasinya rendah, jangan terburu-buru mengambil keputusan, tunggu terlebih dahulu untuk close candle berikutnya.
- Bullish atau Bearish Engulfing
Terjadi saat uptrend (Trend harga naik), terjadi saat ada sebuah candle bearish, diikuti oleh candle bullish yang lebih panjang. Terjadi karena bullish (buyer) lebih kuat ketimbang bearish (seller). Begitu pula dengan sebaliknya saat terjadi bearish engulfing, saat adanya candle bearish besar, yang diikuti oleh candle bullish yang lebih besar lagi.
- Harami
Harami artinya Kehamilan dalam bahasa Jepang. Pola ini terbentuk saat candlestick dari dua badan, saat Body kedua berukuran lebih kecil, dan ada di kandungan body candle pertama yang lebih besar. Bar kecil dalam kandungan ini mengindikasikan sebuah pola pergerakan harga mencapai titik tertingginya.
- Three Black Crows / Three White Soldiers
Tiga candle bullish panjang, saat kondisi downtrend adalah three white soldiers, sedangkan tiga candle bearish panjang saat kondisi uptrend adalah three black crows.
Perlu dicatat, butuh waktu untuk memahami setiap formasi dan pola. Meskipun begitu, terkadang pola juga bisa menipu, dan memberikan informasi palsu, jadi tetaplah bijak dalam mengambil keputusan.
Itulah tadi ada 5 formasi candlestick yang menjadi indikasi, serta pergerakan trend harga. Seorang trader professional dapat memahami situasi pasar, mengikuti uptrend dan downtrend setiap saat, dan dapat meminimalisir kerugian, serta memaksimalkan keuntungan hanya dengan memanfaatkan informasi yang didapat dari grafik Candlestick.