Kommunitas banner

Harga aegis x dan token SAND milik The Sandbox mengalami perkembangan yang luar biasa selama 30 hari terakhir. Harganya mengalami kenaikan hingga 500% saat Facebook mengubah namanya menjadi Meta dan berdedikasi pada Metaverse.

Walau belum dirilis resmi sebab harus melakukan pengujian alpha test (versi utama) play to earn terlebih dahulu, The Sandbox sukses menarik minat merek olahraga populer, Adidas menjadi warga meta yang baru pada jaringan mereka.

Pernyataan tersebut diumumkan secara resmi oleh The Sandbox pada laman Twitternya dengan respon yang sangat positif dari kalangan penggemar. Saat penulisan artikel ini, SAND diperdagangkan dengan harga USD 3,01.

Sebelumnya The Sandbox juga sudah bekerja sama dengan beragam perusahaan teknologi dan hiburan terkemuka seperti The Smurfs, Atari, Animoca Brands dan The Walking Dead. Dengan demikian Adidas menjadi merek fashion pertama yang ikut bergabung.

On Fire, Beberapa Token Metaverse Menembus All Time High

Token metaverse adalah unit dari mata uang virtual yang digunakan dalam melakukan transaksi digital dalam metaverse.

Kepopuleran token metaverse dimulai saat Facebook merebranding perusahaannya menjadi Meta, diikuti dengan metaverse project berbasis Ethereum yang mendapatkan keuntungan besar.

Beberapa waktu lalu, token SAND dari The Sandbox dan token MANA dari jaringan Decentraland secara bersamaan mencapai titik tertinggi sepanjang masa, melanjutkan kenaikan belum lama ini.

Berdasarkan data dari CoinGecko, SAND mencapai All Time High baru dengan diperdagangkan pada harga USD 7,22 sesudah naik 25% dalam waktu 24 jam terakhir, dengan lonjakan harga yang mengesankan sebesar 747% dalam waktu 30 hari.

Sedangkan MANA memiliki harga puncak baru sebesar USD 5,30 sesudah naik 20% dalam waktu 24 jam terakhir, dengan kenaikan yang mengejutkan sebesar 539% dalam waktu 30 hari terakhir. Tak hanya itu harga aegis x juga mengalami kenaikan.

Token Metaverse Baru yang Meraih Kesuksesan

Baik The Sandbox ataupun Decentraland adalah suatu jaringan game virtual dengan basis Ethereum.

The Sandbox hingga sekarang ini masih belum dirilis secara resmi. Developer masih harus merilis limited alpha test pada 29 November, sebelum melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai rencana rilis pada tahun 2022.

Sementara itu Decentraland dirilis secara publik pada Februari 2020. Sekalipun menjadi pendatang baru pada ruang metaverse dan dunia crypto, Decentraland baru-baru ini sukses memanfaatkan hype metaverse dengan sangat baik.

Walau demikian The Sandbox dan Decentraland sudah mengamati harga token mereka meroket dari awal tahun. Lalu nilai jual semakin melesat sesudah Facebook mengumumkan Metaverse.

Pada game, pemain bisa membeli dan mengcustom land plot mereka pada lokasi yang sama. Land plot itu nantinya diwakili dengan aset NFT yang dapat dipertukarkan dengan bentuk pendapatan pasif bagi pemain.

Tampak sangat menguntungkan, metaverse pun sedang mengacu pada era internet di masa depan dimana para pengguna saling berinteraksi pada ruang 3D bersama dengan avatar yang memiliki keunikan.

Hal ini diharapkan bisa menjadi pengalaman menyenangkan dan bisa mencakup seluruh jenis interaksi online, termasuk diantaranya berkomunikasi dengan baik, games, bahkan hingga pekerjaan.

Hybe Metaverse

Seperti yang banyak diketahui, Facebook sangat berdedikasi untuk bisa menjadi pemimpin pada bidang satu ini.

Belum lama ini, Facebook bahkan melakukan perubahan pada nama perusahaan induk mereka menjadi Meta dalam membuktikan komitmen mereka bagi metaverse di masa depan. Hybe ini pun membuat harga aegis x mengalami kenaikan.

Walau demikian berbagai startup crypto menentang centralized firms yang berjejer dan nampak semakin gencar dalam mengklaim proyek masa depan virtual tersebut menjadi milik mereka.

Banyak komunitas crypto yang kemudian yakin bahwa metaverse harus terbuka seutuhnya dan bisa dioperasikan untuk umum, dan memungkinkan para pengguna memanfaat aset NFG yang dimiliki pada games ataupun semua platforms.

Adidas Bekerja Sama dengan Coinbase

Adidas merilis pernyataan bahwa perusahaan mereka akan bekerja sama dengan salah satu exchange crypto paling besar di dunia, Coinbase.

Kerjasama ini berawal saat Adidas mengamati catatan rekor yang bagus dari VR game dengan basis Ethereum pada jaringan The Sandbox. Adidas lalu memiliki rencana mendirikan virtual land game mereka sendiri, yang mengusung konsep “AdiVerse”.

Dengan konsep yang telah terdengar matang, sepertinya kerjasama ini akan dirilis dalam waktu dekat.

Apakah ‘Keduanya’ Saling Terhubung?

Sampai saat ini, masih belum diketahui apakah kerjasama Adidas dan Coinbase berhubungan dengan aktivitas Adidas pada The Sandbox.

Akan tetapi terlihat masuk akal, bila ada skenario yang menyebutkan bahwa perusahaan memiliki rencana untuk membelanjakan aset crypto pada The Sandbox.

Dengan demikian, Coinbase hadir menjadi exchange crypto yang bisa mendukungnya melakukan investasi yang dibutuhkan.

Bila bukan skenario itu, kemungkinan yang lain adalah rencana Adidas yang nantinya merilis NFT pada POAP beberapa waktu lalu.

Coinbase bisa berperan menjadi exchange yang menjadi perantara upaya itu, khususnya bila Adidas memiliki rencana untuk merilis NFT dengan skala lebih besar.

Sebab seperti yang sudah diketahui bahwa Coinbase memiliki rencana untuk merilis pasar NFT. Sedangkan pada sisi lainnya, Adidas pun bisa memakai pasar tersebut dalam mendistribusikan NFT di masa mendatang.

Tak hanya itu, perusahaan pun dapat menggunakan Coinbase dalam menerima aset crypto menjadi bentuk pembayaran, seperti yang sudah dilakukan oleh banyak perusahaan lainnya di masa lalu via Coinbase Commerce.

Akan tetapi yang pasti seluruh skenario yang disampaikan diatas masih bersifat spekulatif.

Aset Crypto Akan Naik Harganya pada Kuartal 2?

Pergerakan Bitcoin menjadi lebih tinggi sejak 3 Maret lalu. Saat artikel ini ditulis, aset crypto terbesar itu sukses mencatatkan level harga USD 46.499.

Dengan rally-nya Bitcoin, sederet altcoin populer seperti Ethereum dan Cardano pun memperoleh sentimen positif, termasuk harga aegis x. Sikap bullish ini sudah terbentuk dalam grafik crypto sesudah invasi Rusia ke Ukraina memberikan dampak yang membawa sikap bearish.

Apakah aset crypto nantinya melanjutkan kenaikan harga di kuartal 2 tahun 2022? Ikuti terus pembahasannya untuk memperoleh jawabannya.

Akankah Bitcoin Semakin Rally pada Kuartal 2?

Sekarang ini harga Bitcoin sudah mencapai level tertinggi dalam waktu 3 minggu. Pada 1 Maret sebelumnya, Bitcoin diperdagangkan dengan harga USD 43.000 dengan resistance harga USD 45.000 yang pada akhirnya berhenti pada support dengan kisaran USD 39.000 pada 6 Maret.

Selain berkaitan dengan perselisihan Rusia dengan Ukraina, momentum harga Bitcoin juga berkaitan dengan fenomena pada market saham, termasuk diantaranya perombakan Wall Street.

Selain itu, ada lebih banyak perusahaan investasi crypto yang memulai tindakan menjadi mitra bank likuiditas bagi Bitcoin futures trading desk. Hal ini menjadi tanda transaksi Bitcoin sekarang menjadi semakin mainstream untuk dilakukan, dimana investor tak perlu merasa ragu lagi guna mengadopsi aset.

Bila sentimen berlanjut, harga Bitcoin kemungkinan akan membaik pada kuartal 2 tahun 2022 dan mendorong harga altcoin lainnya, termasuk diantaranya harga aegis x.