Pada malam natal tahun kemarin, Hoskinson memposting suatu video pada channel Youtube miliknya. Video dengan durasi 30 menit tersebut bukanlah video AMA atau ask me anything.
Sang CEO Cardano Charles Hoskinson memang salah seorang pendiri Blockchain yang mana dikenal juga aktif di media sosial serta aktif dalam rangka berinteraksi dengan pengguna jaringannya di internet.
Pada video yang diunggah pada malam natal tahun lalu tersebut, CEO mengulas mengenai pencapaian terbesar yang berhasil dicapai di sepanjang tahun 2021. Selain itu, Hoskinson juga membagikan bagaimana rencana besar dari Cardano di tahun 2022 nanti.
Hoskinson juga telah merefleksikan Cardano pada keadaan industri yang tengah terjadi saat ini. Dengan beragam rencana proyek yang sedang dipersiapkan, CEO dari Cardano yakin bahwa nantinya Cardano akan senantiasa berkembang.
Tidak hanya itu saja, proyek lanjutan dari Cardano ialah memperbaiki kekurangan yang ada di jaringan sehingga nantinya dapat memberikan layanan yang lebih baik lagi kedepannya kepada pelanggan Cardano.
Dalam video itu juga, CEO mengakui bahwa kesalahan yang dia lakukan yang mana terkait dengan prediksi apa yang terjadi nantinya pada jaringan pada waktu itu sebelum menginjak penghujung tahun 2021.
Hoskinson mengungkapkan bahwa ada tweet yang dituliskan oleh Hoskinson pada tahun 2020 dimana disitu Hoskinson melakukan cuitan bahwa di tahun 2021 Cardano akan memiliki ribuan dApps dan juga memiliki ratusan aset yang ada di Cardano.
Kemudian ia mengakui bahwa ia telah salah dalam kedua analisanya tersebut. Dalam hal jumlah aset Cardano, total volume yang telah terkunci malah melebihi dari prediksi dan juga ekspektasi sebelumnya dari Hoskinson.
Alih-alih aset dalam Cardano berjumlah ratusan, terhitung hingga bulan Desember saja telah mencapai lebih dari dua juta aset yang telah diterbitkan pada jaringan, dimana sebagian besar dari aset tersebut dihasilkan oleh NFT.
Sementara itu dari segi dApps di jaringan, protokol itu sementara ini belum bisa memberikan hasil yang sesuai dengan harapan karena adanya sebuah kendala yang terjadi
Lalu bagaimana rencana Cardano untuk 2022?
Rencana Cardano Tahun 2022
Pada tahun 2022 ini Hoskinson telah mengungkap rencana besar yang disiapkan oleh Cardano. Adapun rencana besar ini merupakan proyek yang disiapkan untuk jaringan yang ada di Afrika.
Sebagaimana yang telah diketahui sebelumnya bahwa benua Afrika telah jadi salah satu bagian dari strategi besar Cardano sebelumnya serta tahun 2022 ini menjadi tahun untuk eksekusi proyeknya tersebut.
Berdasarkan pernyataan dari Charles Hoskinson, Cardano Foundation memiliki rencana untuk membangun sistem operasi keuangan di kuartal 2 pada tahun depan yang difokuskan untuk benua Afrika.
Nantinya proyek tersebut akan memberikan akses kepada masyarakat setempat agar dapat menjelajahi layanan DeFi, karena diketahui sebelumnya di Afrika belum memiliki sebuah inklusi keuangan.
Dari pernyataannya, ia menyebutkan bahwa tim akan mencari cara untuk menyatukan semua bagian, khususnya untuk memperoleh transaksi keuangan mikro dari Cardano ujung hingga ujungnya lagi.
Perlu diketahui pembaca sekalian bahwa Cardano telah menjalin kemitraan dengan Tanzania untuk memberikan bantuan kepada masyarakat setempat terhadap akses ke sosial, pemberdayaan finansial dan juga identitas digital.
Adanya kemitraan tersebut telah diakui berhasil dalam menambah adopsi pada jaringan yang telah ada.
Masalah Yang Pernah Terjadi Dalam Cardano
Walaupun diklaim sebagai jaringan yang mempelopori sebuah inovasi dan memperoleh kesuksesan dalam hal jaringan, Cardano ternyata pernah memiliki riwayat tersandung masalah yang serius dalam sepak terjangnya.
Sebelumnya, Cardano mengenalkan tentang suatu fungsionalitas smart contract di mainnet dengan kemitraan hard fork Alonzo pada tahun 12 September.
Akan tetapi Minswap, DEX awal yang diluncurkan di jaringan justru menghadapi permasalahan yang terkait dengan nilai skala yang cukup berisiko kedepannya. Masalah tersebut mengacu pada kemampuan dari agen berbeda agar berinteraksi dengan smart contract di jangka waktu yang sama-sama.
Adanya desain dengan basis EUTXO di Cardano malah justru menjadikan pengembang sulit untuk membangun aplikasi yang terdesentralisasi dimana dapat diskalakan di protokol.
Walaupun telah mengakuinya, akan tetapi Charles Hoskinson masih tetap memberikan sanggahan dengan mengatakan bahwa tetap masih ada sesuatu yang membanggakan pada jaringan tahun ini.
Dan salah satu pencapaian Cardano yang berhasil diketahui publik ialah menjadi pemimpin volume transaksi di Altcoin.
Sekilas Tentang Cardano
Cardano sendiri merupakan blockchain generasi yang ketiga setelah Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) yang mana telah menggunakan teknologi proof of stake atau PoS. Cardano disebut sebagai generasi yang ketiga karena memiliki jaringan blockchain yang ramah lingkungan.
Tak hanya itu, jaringan Blockchain dari Cardano juga lebih aman. Seperti halnya Ethereum yang menjadi generasi kedua, platform Cardano juga punya fitur yakni smart contract yang baru aktif pada September tahun lalu.
Adapun satu hal yang membuat Cardano unik ialah tim pembuat dari Cardano yang melakukan pendekatan berupa peer-review dalam rangka mengembangkan produknya.
Dalam hal ini artinya setiap perubahan dan juga fitur baru yang dikembangkan akan melewati proses review dari setiap akademisi dan juga ahli sebelum nantinya diimplementasikan kepada publik.
Cardano beroperasi dengan dukungan dari koin native ataupun aset kripto jaringannya yang disebut dengan ADA. Per bulan Oktober tahun 2021, ADA punya kapitalisasi pasar dengan besar $71 miliar dolar, sehingga menempatkannya sebagai aset kripto nomor empat terbesar yang ada di dunia.
Koin Cardano sendiri memiliki nilai suplai maksimum sebesar 45 milyar ADA dengan kira-kira sejumlah 33 milyar koin telah beredar di pasaran.
Di tahun 2015 lalu Charles Hoskinson yang menjadi salah satu co-founder dari Ethereum telah memulai dalam mengembangkan proyek blockchain yang dinamakan dengan Cardano.
Hoskinson berhasrat untuk mengembangkan crypto generasi terbaru yang lebih ramah terhadap lingkungan, mempunyai sistem skalabilitas yang lebih baik dan juga berkelanjutan.
Hoskinson juga ingin agar Cardano dibangun serta dikembangkan dengan menggunakan pendekatan yang berbasis ilmiah dan mengusung sistem peer review dengan mengandalkan beberapa orang yang ahli dalam bidangnya masing.
Cardano berhasil diluncurkan pada tahun 2017 dimana kala itu fungsinya hanya sebatas untuk mendukung transaksi pengiriman dari ADA. Operasional dan juga perkembangan Cardano sendiri tidak serta merta diatur oleh satu organisasi saja.
Secara khusus, Cardano dikelola oleh tiga organisasi yang independen dan saling terpisah. Pertama yakni Cardano Foundation yang mana mengatur dan mengawasi perkembangan Cardano.
Kedua yakni IOHK yang mana merancang sistem Ouroboros dan juga algoritma proof of stake blockchain Cardano. Adapun yang ketiga yakni Emurgo yang mana mengatur kerja sama yang strategis antara Cardano dengan beragam organisasi lainnya.
Demikian tadi penjelasan seputar rencana besar jaringan Cardano yang akan dikembangkan pada tahun 2022 sebagaimana telah diungkapkan oleh pendiri sekaligus CEO dari Cardano yakni Charles Hoskinson dalam video yang diunggahnya pada channel Youtube natal tahun lalu.