Kommunitas banner

Beberapa penggiat kripto, serta para investor token crypto currency di Indonesia pasti beberapa sudah mengenali tentang IDRT dan juga BIDR. Keduanya secara singkat adalah sebuah token kripto yang di ciptakan, dan di luncurkan oleh platform Binance, ke dalam bursa lokal Crypto Currency di Indonesia. Yang membuatnya berbeda, nilai dari token ini menggunakan patokan rupiah.

Kedua token ini mematok harga sesuai dengan menggunakan nilai mata uang Rupiah, jadi volatilitas aset, perubahan naik turunnya nilai aset juga sebagian besar banyak bergantung terhadap nilai mata uang rupiah. Tetapi, perlu diketahui kedua aset ini memiliki harga yang berbeda, serta beberapa perbedaan lainnya.

Perbedaan harga ini terkadang juga membuat bingung para penggunanya. Jika keduanya sama-sama menggunakan patokan nilai mata uang Rupiah Indonesia, mengapa terdapat perbedaan harga aset, dan perbedaan lainnya? Nah, di bawah ini akan kami jelaskan mengenai apa itu IDRT, serta BIDR, mengenai penjelasannya masing-masing, beserta dengan perbedaan dari keduanya.

Mengenal Apa Itu IDRT

IDRT atau merupakan singkatan dari Indonesian Rupiah (IDR) Token, adalah sebuah stablecoin, yang menggunakan basis nilai mata uang Rupiah sebagai patokannya. Patokan nilai, dan harga dari Rupiah token tersebut menggunakan patokan nilai mata uang Rupiah. IDRT dikelola langsung oleh PT Rupiah token Indonesia, dan dibangun menggunakan fondasi teknologi blockchain.

Fondasi teknologi blockchain yang membangun token IDRT ini memungkinkan penggunanya untuk bisa mengirimkan rupiah kepada sesama penggunanya di seluruh dunia secara instan. Secara tepat, IDRT menggunakan jaringan Blockchain Ethereum (ERC 20), serta diakui, dan tersedia ada di Binance Chain, menggunakan nama IDRB, (Tersedia di BEP-2).

Binance chain itu sendiri adalah sebuah jaringan blockchain kripto yang dikembangkan, dan dikelola oleh Binance, memiliki waktu konfirmasi serta transaksi yang lebih cepat, dengan pajak biaya gas yang terjangkau, lebih rendah daripada blockchain lainnya. Setiap transaksi, likuiditas aset, serta pemindahan aset di Binance Chain, akan dikenakan biaya dalam bentuk BNB.

Sedangkan Apa Itu BIDR?

BIDR itu sendiri adalah sebuah aset yang bisa ditemukan di Tokocrypto dan juga Binance. Aset ini diciptakan untuk mempermudah para trader di Indonesia melakukan trading, memperjual belikan aset, serta melakukan investasi crypto pada salah satu bursa kripto di Indonesia, dengan berbagai pilihan token dan mata uang digital lainnya.

Token ini sendiri adalah sebuah aset bawaan, atau dipasangkan langsung oleh pihak Binance, sehingga segala hal seperti likuiditas aset token diatur, dan dikelola oleh Binance.

Token ini, meskipun memiliki persamaan dengan IDRT yaitu token yang menggunakan patokan rupiah, tetapi memiliki perbedaan harga aset, dikarenakan oleh perbedaan peraturan dan perhitungan aset pada bursa yang berbeda, serta juga dikelola oleh dua perusahaan yang berbeda. Itulah yang menyebabkan perbedaan harga aset yang membedakan IDRT dan juga BIDR itu sendiri.

Hal yang perlu diketahui jika Anda ingin menggunakan token ini ialah, Anda bisa mengetahu berapa banyaknya IDR (Indonesian Rupiah) yang didapatkan saat Anda melakukan penarikan aset dari bursa exchange Binance, ke dalam bursa lokal sebelum dicairkan menjadi mata uang resmi, atau mata uang fiat melalui ATM bank konvensional.

Nah, setelah kita mengetahui kedua jenis token berbeda yang menggunakan patokan rupiah ini, maka bisa kita simpulkan perbedaannya bukan? Baik itu untuk IDRT, maupun Binance IDR itu sendiri. Berikut ini adalah simpulan dari kami, serta tanggapan mengenai token mana yang lebih aman untuk diinvestasikan, atau manakah token yang lebih bagus?

Simpulan Perbedaan Antara Kedua Token Tersebut

Perbedaan yang pertama berupa IDRT berupa stable coin yang diciptakan oleh PT Rupiah Token Indonesia, sedangkan Binance IDR itu sendiri adalah sebuah token, atau aset yang diciptakan oleh PT Binance. Dari pencipta, serta perusahaan yang mengelola kedua buah token ini sudah berbeda, tidaklah sama meskipun kedua token ini sama-sama menggunakan rupiah sebagai basis patokan harganya.

Ketika kedua token dikelola oleh perusahaan yang berbeda, tentu aturan, serta ketentuan dari kedua token tersebut menjadi berbeda, terutama saat pasar Crypto aset yang digunakan juga berbeda pula. Perbedaan ketentuan dari pengelola blockchain technology masing-masing inilah yang menjadi faktor pembeda harga kedua buah token tersebut.

Meskipun begitu, kedua buah token ini adalah salah satu aset yang cukup menarik, karena memudahkan para trader Indonesia, khususnya para trader amatir untuk mulai berkecimpung di dalam bisnis token, serta crypto currency.

Jika ditarik kedua perbedaannya, maka akan timbul pertanyaan, manakah token yang lebih bagus? Manakah token yang sekiranya lebih aman, dan memiliki nilai investasi yang lebih bagus ketimbang token lainnya?

Lalu Manakah Dari Kedua Token Yang Lebih Bagus?

Jika ditanyakan manakah kedua token yang paling bagus, maka jawabannya adalah tidak ada jawaban pasti diantara keduanya, mengenai kedua token manakah yang paling bagus. Hal tersebut sangatlah bergantung terhadap kebutuhanmu, serta kondisi pasar. Sesuaikan kebutuhanmu, dengan investasi token crypto Anda, serta lakukanlah riset pasar terlebih dahulu sebelum melakukan trading.

Jika Anda melakukan trading pada platform Binance, maka lebih mudah, dan dianjurkan untuk menggunakan Binance IDR, dikarenakan token tersebut merupakan aset resmi, dan sudah keluaran dari Binance itu sendiri, memudahkan Anda dalam melakukan segala transaksi, pemindahan aset, serta likuidasi aset pada platform dengan blockchain Binance.

Selain itu, pasangan dari Binance IDR itu sendiri bisa dibilang lebih banyak daripada IDRT itu sendiri, sehingga lebih memudahkan, dan membuka banyak jendela keuntungan trading.

Jika Anda mengirim token IDRT ke blockchain Binance, lalu Anda jual token Anda menjadi Binance IDR, untuk mendapatkan pengalaman serta kesempatan trading yang lebih beragam lagi.

Namun, jika Anda tidak begitu aktif dalam melakukan trading, seperti menjadikan trading semerta-merta sebagai hobi, atau sambilan belaka, maka Anda bisa menggunakan IDRT karena kemudahan, serta kesimpelannya, yaitu secara otomatis mengonversikan token nilai mata uang rupiah Anda menjadi IDRT melalui beberapa kanal, serta platform trading yang mensupport IDRT.

Secara garis besar, kedua token memiliki penggunaan, serta keuntungan yang serupa. Kedua token merupakan token yang menggunakan patokan IDR (Indonesian Rupiah), jadi memudahkan para trader Indonesia dalam mengonversikan nilai mata uang, menjadi token atau aset digital.

Kedua token diatur oleh dua perusahaan yang berbeda, oleh karena itu memiliki seperangkat peraturan dan ketentuan yang berbeda pula, menjadikan harga dari kedua token bisa berbeda, meskipun di dalam suatu bursa yang sama.

Untuk IDRT itu sendiri, cocok untuk trader pemula, yang masih ingin mencoba-coba, serta belum begitu aktif dalam dunia trading, sedangkan untuk token BIDR sangat cocok untuk trader yang aktif pada platform trading atau exchange yang menggunakan blockchain dari Binance, karena token tersebut adalah token keluaran Binance, dan memiliki banyak pasangan pada platform blockchain Binance.