Kommunitas banner

Dalam dunia trading, ada istilah candlestick. Mungkin bagi para trader pro sudah sedikit banyak mengetahui tentang ini. Candlestick adalah suatu jenis grafik harga untuk menampilkan kondisi harga sekuritas rendah, tinggi, terbuka, dan penutupan di suatu periode.

Fungsi dari candlestick yaitu untuk membaca dan memetakan terjadinya pergerakan harga di Finance Market yang dilihat secara teknis. Para trader, mulai dari trading saham, Forex, maupun mata uang crypto tentunya menggunakan candlestick. Selain itu, candlestick juga digunakan sebagai teknik analisis dalam menggunakan strategi trading sehingga menghasilkan keuntungan.

Ada beberapa pola candlestick lengkap yang perlu diketahui oleh para trader, antara lain adalah sebagai berikut.

Pola Candlestick Single

  • Doji

Karakteristik Doji terbilang kompleks dibandingkan pola lainnya. Body pola ini sangat tipis seperti bentuk garis karena close dan open berada di harga yang sama. Hal tersebut dapat terjadi karena antara seller dan buyer sama-sama tidak dapat memegang kendali.

Doji dianggap sebagai sinyal konsolidasi karena berfungsi untuk menyalurkan informasi arah pergerakan harga. Jadi masih dibutuhkan konfirmasi dari bar candlestick selanjutnya.

Terkait akurasi pola ini termasuk menengah dan kuat. Ada empat jenis pola doji yang dikenal, yakni Four Price, Long Legged, Gravestone, dan Dragonfly Doji.

  • Marubozu

Pola Marubozu merupakan body candle di mana tidak terdapat shadow pada pola ini, sehingga tampak seperti botak. Sinyal pergerakan yang ditunjukkan oleh marubozu kuat dari salah satu sisinya (seller atau buyer). Hal ini dimungkinkan akan terjadi selama beberapa periode.

Melalui sinyal ini, trader dapat dengan mudah memperoleh sinyal bearish ataupun bullish, tergantung dengan harga close dan open di candle. Tingkat akurasi prediksi pergerakan harga dengan pola ini cukup tinggi.

  • Spinningtop

Karakteristik dari spinning top yaitu memiliki dua buah shadow memanjang, yakni di bagian atas dan bawah. Pola spinning top terbilang mempunyai akurasi menengah ke bawah dalam memberikan prediksi dari pergerakan harga. Dari pola candlestick ini, trader bisa memperoleh sinyal bearish ataupun bullish, sesuai dengan harga open maupun close pada candle.

Ada ketidakpastian dari pola ini, khususnya antara seller dan buyer. Dalam periode itu, grafik biasanya akan dianggap netral. Jika spinning top muncul ketika uptrend, berarti buyer lebih sedikit daripada seller. Begitupun sebaliknya.

  • Hammer

Sama halnya dengan namanya, pola ini memiliki bentuk serupa palu. Pola hammer memiliki shadow atau bayangan pada bagian bawah dengan ukuran panjang, serta memiliki body kecil. Pola ini mengindikasi adanya kondisi downtrend, di mana bullish reversal dari turun menjadi naik.

Cara identifikasi hammer yakni dengan memperhatikan bagian upper dan blower shadow. Hal ini terjadi karena untuk dapat memenuhi pola, shadow perlu kecil atau bahkan tidak sama sekali.

  • Hanging Man

Pola dari Hanging Man sekilas hampir sama dengan hammer. Meskipun demikian, sebenarnya keduanya memiliki posisi yang berbeda. Hanging Man lebih berbentuk seperti orang yang digantung dan berada di atas. Dengan memahami pola candlestick lengkap maka trader akan dimudahkan dalam membuat strategi.

Ketika ada pola ini jangan terburu-buru ambil tindakan, karena perlu menunggu untuk memastikan harga close di candle selanjutnya. Apabila harga close selanjutnya lebih rendah, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada kecenderungan bearish.

Pola candle ini pada dasarnya menunjukkan adanya pola pembalikan harga, yaitu dari bullish ke bearish. Namun, pola hanging man mempunyai akurasi yang cenderung rendah.

Pola Candlestick Double

  • Bullish Engulfing

Analogi dari pola ini yaitu seperti Bull menelan Bear. Di sini, Bull merupakan Buyer, sedangkan Bear merupakan Seller. Fungsi dari candlestick ini yaitu bahwa Bullish Engulfing memberi tanda terjadi Uptrend saat candle bearish diikuti candle bullish lebih besar. Terkait dengan akurasinya ada di skala menengah.

  • Bearish Engulfing

Berkebalikan dengan bullish engulfing, pola bearish engulfing memberikan tanda bahwa akan terjadi downtrend. Jadi yang harus diperhatikan yaitu candle bearish lebih kecil diikuti oleh candle bearish lebih besar.

  • Harami

Harami berasal dari basa Jepang yang artinya “kehamilan”. Dalam hal ini, candlestick Harami terdiri dari dua candle. Body candle kedua pasti ukurannya lebih kecil serta selalu ada pada jangkauan body candle pertama. Pola ini memiliki dua versi, yaitu Bullish dan Bearish

Makna dari candle kecil yaitu identifikasi pergerakan harga yang ada di titik puncak yang mana tren berkemungkinan tidak dapat dilanjutkan.

Jika candle kedua semakin kecil, maka sinyal reversal semakin kuat, sehingga terjadi pembalikan. Tingkat akurasi sinyal ini ada di skala menengah dan tinggi.

  • Tweezer Buttom dan Tweezer Tops

Kedua pola ini memiliki pengertiannya masing-masing. Tweezer Buttom menunjukkan bahwa candlestick bearish sejajar dengan candlestick bullish. Baik bullish maupun bearish keduanya memiliki Lowe Shadow yang panjang. Namun candlestick ini hanya memiliki upper shadow kecil akan tidak sama sekali.

Sementara Tweezer Tops terjadi saat candle bearish bertemu candle bullish dalam posisi Upper Shadow yang memanjang pada bagian atas. Namun candlestick ini hanya memiliki Tower shadow pendek bahkan tidak ada sama sekali.

Untuk panjang body dari keduanya tidak selalu serupa, tetapi terkait nilai High haruslah bernilai sama.

Candle Tweezer Top : Bearish reversal saat Uptrend

Candle Tweezer Bottom : Bullish reversal saat Downtrend

Pola Candlestick Triple

Perlu diketahui bahwa para trader umumnya menggunakan pola candlestick triple karena memiliki skala akurasi yang tinggi. Jadi dengan memahami pola candlestick lengkap akan lebih mudah membaca pergerakan harga.

  • Three White Soldiers & Three Black Crowns

Pola ini acap kali digunakan guna mengonfirmasi kekuatan arah tren terupdate. Untuk pola Three White Soldiers terbentuk atas tua candle bullish yang panjang, mengikuti downtrend.

Dalam hal ini, pada candlestick yang kedua harus terdapat ekor kecil atau tidak sekalipun. Sedangkan pola candlestick Three Black Crows memiliki kebalikan dari pola sebelumnya. Pola ini terbentuk saat tua candle Bearish mengikuti Uptrend kuat. Hal ini mengindikasi akan terjadi Reversal.

  • Evening Star & Morning Star

Karakteristik dari pola ini yaitu terdapat Doji di antara candlestick body panjang. Pola candlestick morning Star sendiri terjadi saat grafik downtrend, akan muncul susunan bearish candle – Doji – Bullish Candle. Hal ini mengindikasi saatnya reversal bullish.

Sementara pola candlestick Evening Star terjadi ketika grafik uptrend. Pola ini akan memberi kode reversal bearish. Pola yang akan muncul adalah Bullish Candle – Doji – Bearish Candle.

  • Three Inside Up & Three Inside Down

Untuk pola candlestick ini umum digunakan oleh para trader. Kedua pola ini sama-sama menandakan adanya trend reversal. Pola yang dibentuk yaitu Bearish – Bullish – Bullish maupun Bullish – Bearish – Bearish.

Kapan Three Inside Up terjadi? Pola ini terjadi sesudah downtren. Hal ini merupakan bentuk simak reversal uptrend. Untuk candle pertama pada pola ini yaitu bearish candle yang terdapat body memanjang.

Kemudian diikuti Bullish Candle yang melalui titik pusat candle bearish pertama. Untuk candle ketiga, tingginya harus melalui candle bearish pertama.

Sedangkan Three Inside Down merupakan kebalikannya, yaitu pola yang mengindikasi reversal downtrend.

Itulah penjelasan mengenai pola candlestick lengkap yang perlu dipahami. Jika dalam trading ingin lebih mudah dalam menganalisis pergerakan harga, maka wajib memahami pola candlestick.